VISI
Dalam rangka penyelengaraan
pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan masyarakat di Kabupaten
Bangli secara sinergis, terarah dan terencana, maka Visi Kabupaten Bangli yang
disampaikan oleh Bupati dan Wakil Bupati terpilih Periode 2011 – 2015 adalah
sebagai berikut :
“Terwujudnya masyarakat Bangli yang
GITA SANTI (Gigih, Ikhlas, Takwa, Aspiratif, Sejahtera, Aman, Nyaman, Tertib
dan Indah) berlandaskan Tri Hita Karana”
Sebagai sebuah kata, GITA memiliki
makna nyanyian suci Tuhan sebagai petunjuk hidup dan SANTI bermakna kedamaian.
Kedamaian adalah kondisi idaman semua insan yang akan dapat terwujud dengan
selalu mengikuti petunjuk atau ajaran suci Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai sebuah
akronim kata GITA digunakan untuk dua jenis pemaknaan. Yang pertama, merupakan
gabungan dari Gianyar – Sedana Artha, sebagai calon bupati dan wakil bupati
Kabupaten Bangli periode , dan yang kedua tergabung dalam GITA SANTI yang
mengandung makna kondisi ideal seperti di bawah ini.
GIGIH, di dalamnya terkandung makna
semangat, ulet dan memiliki kepastian pendirian serta kerja keras. GI – TA
dalam upaya mewujudkan Bangli yang SANTI akan terus memompakan semangat seluruh
komponen masyarakat untuk tidak pernah menyerah dalam menangani permasalahan
yang ada, baik unsur pemerintahan maupun masyarakat umum. Masyarakat Bangli
harus memiliki kegigihan yang lebih untuk menutupi kekurangan lain, misalnya
dalam bidang anggaran. Untuk bisa maju masyarakat Bangli perlu memaknai benar
roh dari kata gigih yang di dalamnya merangkum makna: kerja keras, kerja
prioritas, kerja berkualitas serta kerja yang tuntas. Kegigihan untuk menangani
persoalan sendiri harus terus dikembangkan demi meraih kemandirian. Tekad untuk
berbenah diri guna dapat lebih mandiri harus didengungkan ke seluruh hati
masyarakat sehingga menjadi pemacu dalam pembangunan Bangli ke depan.
IKHLAS, bermakna tulus hati,
jujur dan tanpa pamrih. Ikhlas adalah sifat dan sikap pengabdian yang harus
ditanamkan pada seluruh
komponen masyarakat Bangli untuk
terus bergerak maju menuju kondisi yang lebih baik. Aparatur pemerintah harus
mengabdi dengan penuh keikhlasan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Konsep ngayah menjadi menjadi dasar filosofinya. Dengan segala bentuk
kekurangan material, Bangli hanya bisa bangkit dengan keikhlasan ngayah untuk
mengabdi kepada rakyat. Kegigihan yang dibarengi keikhlasan dipastikan menjadi
dasar bagi kesuksesan Bangli ke depan.
TAKWA, di dalamnya terkandung
makna taat dan patuh pada ajaran Tuhan Yang Maha Esa serta takut melakukan
pelanggaran terhadap ajaran-Nya. Artinya, membangun Bangli ke depan tidak boleh
melepaskan ajaran agama dengan konsepsi mencegah diri untuk berbuat salah
sebagai pendukung mewujudkan Bangli yang GITA SANTI. Ketakwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa terus akan dipelihara dan ditingkatkan di segala lini, dan ini juga
akan menjadi pendukung mewujudkan pemerintahan yang bersih dan tidak korupsi
yang menjadi prioritas unggulan program bagi bupati dan wakil bupati terpilih.
Di samping itu, kata takwa di Bali lebih mengarah pada peningkatan rasa bakti
pada seluruh komponen kehidupan untuk mewujudkan kebahagiaan hidup. Rasa bakti
pada Sang Hyang Widhi, bakti sesama manusia serta bakti pada lingkungan terus
dibangun sehingga benar-benar terwujud masyarakat Bangli yang GITA SANTI
berdasarkan Tri Hita Karana.
ASPIRATIF, mengandung makna sikap
menghargai harapan, keinginan dan cita-cita. Sikap ini selalu menjadi pegangan
dalam menjalankan roda pemerintahan. Pemerintah yang aspiratif akan berusaha
menjauhkan arogansi dalam kekuasaan dan mengedepankan harapan, keinginan,
kebutuhan dan cita-cita masyarakat yang dipimpinnya serta sekaligus yang
dilayaninya. Intinya adalah memihak pada kebutuhan dan suara rakyat. Suara
masyarakat dalam pengertian luas menjadi acuan utama dalam pengambilan
keputusan di bawah payung hukum yang ada. Suara masyarakat secara umum maupun
melalui perwakilannya di lembaga legislatif selalu akan diupayakan menjadi
pertimbangan dalam pengambilan kebijakan pemerintah. Dengan demikian aspiratif
akan menjadi fondasi juga dalam mengabdi memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
SEJAHTERA, mengandung makna
makmur, terlepas dari segala macam kesulitan. Sejahtera adalah kondisi harapan
kita semua. Indikator riilnya adalah meningkatnya kualitas kehidupan dan
tercukupinya kebutuhan dasar pokok manusia (masyarakat), seperti: sandang,
pangan, papan, kesehatan, pendidikan dan tersedianya lapangan kerja. Seluruhnya
didukung oleh infrastruktur sosial budaya ekonomi yang memadai. Peningkatan
kualitas kehidupan lebih difokuskan pada pengentasan kemiskinan sehingga secara
simultan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
AMAN di dalamnya terkandung
makna: bebas dari gangguan, terlindungi, pasti dan tidak meragukan, tidak
berisiko serta tentram tidak merasa takut. Dalam kondisi aman kita dapat
bekerja lebih nyaman guna meningkatkan kualitas hidup menuju kehidupan yang
lebih sejahtera. Keamanan dalam arti luas dapat terwujud melalui penegakan
disiplin dalam arti luas juga. Keamanan masyarakat harus terjamin dengan
mengoptimalkan perangkat pemerintah yang berfungsi mengayomi kehidupan
masyarakat secara umum. Ketika keamanan terjamin, maka ketika itu kondusivitas
pembangunan akan terwujud. Pemerintah harus mampu mengimplementasikan kehidupan
berdisiplin dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan – kebijakan publik
sehingga jelas tanggung jawab dan akuntabilitasnya bagi masyarakat. Wajib
disediakan media untuk menjamin terciptanya tanggung jawab dan akuntabilitas
ekskutif terhadap DPR dan masyarakat.
NYAMAN, makna yang terkandung
adalah sehat, segar, sedap dan sejuk. Kenyamanan mengandung dua sisi
kepentingan, yaitu kenyamanan secara fisik dan kenyamanan secara psikis.
Kenyamanan fisik akan terwujud dengan meningkatkan pengelolaan komponen-komponen
yang berpengaruh secara fisik seperti pembiasaan pola hidup sehat yang didukung
oleh kondisi fisik lingkungan yang indah. Sementara yang lebih penting adalah
mewujudkan kenyamanan psikis manusianya. Hal ini akan bisa terwujud bila
terbebas dari rasa takut, terjadi pelayanan dengan dasar cinta kasih, serta
terbebas dari arogansi kekuasaan. Untuk mewujudkan ini tidak terlepas dari
konsep tertib yang juga menjadi acuan pembangunan di Bangli.
TERTIB, di dalamnya terkandung
makna teratur, mengikuti aturan, rapi serta sopan. Pemerintahan Bangli bertekad
untuk menjunjung konsep tertib ini dalam pengertian luas. Oleh karena itu,
penegakan supremasi hukum tetap menjadi perhatian utama sebagai cerminan
tertib.Di tengah upaya mewujudkan supremasi hukum, tidak harus asal labrak
namun selalu mengedepankan kesopanan dengan tidak meninggalkan konsep hormat
dan cinta kasih. Kekuasaan bukan untuk mewujudkan arogansi yang
memporakporandakan tata aturan yang ada. Tertib merupakan wujud disiplin yang
harus menjadi fondasi utama pemerintahan. Disiplin dalam makna ketaatan lahir
batin kepada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku perlu terus dibina
dan dikembangkan pada seluruh lini dengan berbagai upaya. Sikap menghormati dan
menghargai tata aturan yang tertulis maupun tidak tertulis secara sportif harus
dipupuk sehingga tidak ada pelanggar yang tidak siap menerima sanksi. Oleh
karena itu, fokusnya adalah penegakan supremasi hukum dalam makna luas.
Pembinaan dan penegakan disiplin dimulai dari para aparatur pemerintah yang
diharapkan dapat menjadi teladan secara bertahap bagi masyarakat umum. Ketaatan
pada peraturan dan perundang-undangan yang ada merupakan tujuan utama sehingga
dapat memperkecil tersedianya ruang untuk KKN. Pemerintah harus mampu
mengimplementasikan kehidupan berdisiplin dalam merumuskan dan melaksanakan
kebijakan- kebijakan publik sehingga jelastanggung jawab dan akuntabilitasnya
bagi masyarakat. Wajib disediakan media untuk menjamin terciptanya tanggung
jawab dan akuntabilitas ekskutif terhadap DPR dan masyarakat.
INDAH, mengandung makna cantik,
bagus dan elok. Kata indah lebih mengarah pada penampilan fisik daerah Bangli.
Keindahan lingkungan harus diwujudkan mengingat bahwa kita semua sangat
membutuhkannya. Di samping itu keindahan adalah pendukung potensi pariwisata
yang dimiliki oleh Bangli. Keindahan Bangli perlu ditata secara benar dan
berkesinambungan sehingga kita merasa nyaman dan wisatawan merasa senang datang
ke Bangli. Keindahan harus diwujudkan di semua tempat: mulai dari rumah tangga,
tempat kerja, tempat persembahyangan bahkan sampai ke kuburan sekalipun yang
pada akhirnya terbangun keindahan Bangli secara keseluruhan yang sekaligus
merupakan bentuk implemtasi konsep Tri Hita Karana.
Misi
Dalam rangka mewujudkan visi
pembangunan di atas, maka dirumuskan misi utama yang harus dipertanggung
jawabkan seperti di bawah ini.
Membangkitkan perekonomian lokal
pada umumnya dengan perluasan investasi di bidang pertanian, pariwisata
industri kecil dan sumber daya manusia serta pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat khususnya, seperti: pangan,
sandang dan papan.
Meningkatkan pendapatan perkapita
masyarakat dengan mendorong pertumbuhan perekonomian rakyat melaluipengembangan
simpul-simpul ekonomi rakyat, utamanya pertanian, perdagangan dan jasa, lembaga
keuangan dan koperasi,serta pariwisata yang didukung dengan infrastruktur yang
memadai.
Meningkatkan pendapatan asli
daerah dengan sistem pemungutan yang efisien dan efektif dengan mendorong
peningkatan kesadaran masyarakat.
Menekan serendah-rendahnya angka
pengangguran dan kemiskinan dengan penyediaan sumber-sumber pendanaan dan
ketepatan alokasi investasi pembangunan melalui penciptaan iklim kondusif untuk
pengembangan usaha dan penciptaan lapangan kerja.
Mengembangkan menejemen
pengelolaan pendidikan, kesehatan, pariwisata dan lingkungan dengan
mengedepankan kebutuhan masyarakat menurut situasi dan kondisi yang berkembang
serta menjamin keberlanjutan (sustinabelitas) program pembangunan.
Meningkatkan disiplin kerja di
kalangan aparatur pemerintah, swasta dan masyarakat untuk membentuk rasa
tanggung jawab terhadap tugas dan kewajiban masing-masing dengan selalu
dilandasi rasa bakti dan sradha kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang
Maha Esa.
Menyelenggarakan pemerintahan
yang bersih, demokratis, efisien dan efektif serta mengutamakan pelayanan yang
prima kepada masyarakat dengan selalu berpegang pada peraturan hukum yang ada.
Mengembangkan nilai-nilai budaya
dan kearifan lokal untuk pemberdayaat masyarakat dan kemitraan dalam upaya
pembangunan masyarakat Bangli yang sejahtera, aman, nyaman, dan indah atau
SANTI.
https://banglikab.go.id (Website Resmi Pemerintah Kabupaten Bangli)
Label:
Kabupaten, Bali, Nusa Tenggara